Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada! Ini Bahaya Veneer Gigi Bagi Enamel dan Sensitivitas Gigi Anda

Ilustrasi lapisan enamel gigi yang menipis dan rusak akibat proses pemasangan veneer gigi.
Gambar visualisasi permukaan gigi yang dikikis (enamel) dengan latar belakang veneer yang mengilap, menekankan perbedaan antara gigi alami yang rapuh dan lapisan buatan. Idealnya menunjukkan gigi yang sensitif terhadap suhu panas/dingin
Veneer gigi telah menjadi solusi populer bagi banyak orang yang mendambakan senyum sempurna: putih, rapi, dan memukau. Prosedur estetik ini memang menawarkan hasil yang instan. Namun, di balik daya tariknya, ada risiko kesehatan mulut serius yang mengintai, terutama pada dua bagian vital gigi Anda: enamel dan sensitivitas gigi.

Memutuskan untuk memasang veneer berarti Anda harus siap dengan fakta bahwa sebagian lapisan terluar gigi alami, yaitu enamel, akan dikikis. Pengikisan ini, yang bertujuan agar veneer dapat menempel dengan sempurna dan terlihat proporsional, adalah pintu masuk utama berbagai masalah kesehatan gigi jangka panjang.

1. Kerusakan Permanen Enamel (Lapisan Pelindung Gigi)

Enamel adalah lapisan terluar dan terkeras pada gigi yang berfungsi sebagai pelindung utama dari kerusakan, pembusukan, dan perubahan suhu.

  • Pengikisan yang Tidak Dapat Kembali: Dalam prosedur veneer tradisional, dokter gigi akan mengikis lapisan tipis enamel. Masalahnya, enamel tidak dapat tumbuh kembali. Sekali dikikis, lapisan ini hilang selamanya.

  • Gigi Menjadi Rapuh: Enamel yang menipis atau hilang membuat struktur gigi asli di bawah veneer menjadi lebih rentan terhadap kerusakan. Jika veneer terlepas atau rusak di kemudian hari, gigi asli Anda tidak memiliki perlindungan alami yang memadai.

  • Risiko Pembusukan: Meskipun veneer melindungi bagian depan gigi, tepi veneer yang tidak pas atau pemasangan yang tidak sempurna dapat menciptakan celah mikroskopis. Celah ini menjadi tempat favorit bakteri bersembunyi dan menyebabkan pembusukan (karies) pada gigi asli di bawah veneer.

2. Peningkatan Sensitivitas Gigi yang Mengganggu

Sensitivitas adalah keluhan yang paling sering dilaporkan pasien setelah pemasangan veneer. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kerusakan pada enamel.

  • Tereksposnya Dentin: Di bawah enamel, terdapat lapisan dentin yang memiliki ribuan saluran kecil (tubulus dentin) yang terhubung langsung ke saraf gigi (pulpa). Ketika enamel dikikis, dentin menjadi lebih terekspos.

  • Reaksi Berlebihan terhadap Suhu: Akibat tereksposnya dentin, rangsangan dari makanan atau minuman panas, dingin, atau bahkan udara dingin akan dengan mudah mencapai saraf gigi. Hal ini memicu rasa ngilu atau nyeri yang tajam.

  • Sensitivitas Jangka Panjang: Meskipun sensitivitas seringkali bersifat sementara, pada kasus pengikisan enamel yang terlalu banyak atau parah, sensitivitas bisa menjadi masalah jangka panjang yang sangat mengganggu aktivitas makan dan minum Anda.

3. Komplikasi Kesehatan Lain yang Perlu Diperhatikan

Selain enamel dan sensitivitas, ada beberapa risiko kesehatan lain yang perlu Anda waspadai, terutama jika prosedur dilakukan oleh non-profesional (di salon atau klinik non-dokter gigi):

  • Masalah Gusi: Veneer yang terlalu tebal atau tepi veneer yang terlalu menekan gusi dapat menyebabkan iritasi kronis, peradangan gusi (gingivitis), hingga perdarahan.

  • Infeksi dan Bau Mulut: Pemasangan yang tidak rapat dapat menjebak sisa makanan dan plak, memicu bau mulut tak sedap (halitosis) dan infeksi gusi yang serius.

  • Gigi Mati (Nekrosis Pulpa): Pada kasus yang ekstrem, pengikisan enamel yang terlalu dalam dapat menyebabkan trauma pada pulpa (saraf gigi), yang berujung pada kematian jaringan gigi.

Posting Komentar untuk "Waspada! Ini Bahaya Veneer Gigi Bagi Enamel dan Sensitivitas Gigi Anda"